top of page
  • Gambar penulisLinardy

Gunung Bromo.

Diperbarui: 27 Mei 2019



Sudah lama kerinduan untuk pergi ke gunung Bromo terngiang ngiang di pikiran. Sejak menekuni hobby photography nama Bromo adalah satu destinasi yang aku inginkan. Beberapa bulan sebelumnya sebenarnya sudah menyampaikan ke istri dan mulai membuat planning bersama keluarga untuk mengunjungi Bromo. Namun karena aku tahu biayanya tidak murah dan kamipun tidak punya cukup waktu untuk perjalanan jauh.


Ibarat pucuk di cinta ulampun tiba. Sang boss dikantor memberi instruksi untuk melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur agar aku bisa melakukan visit cabang cabang kantor yang ada di Jawa Timur.


Pucuk di cinta ulampun tiba. Jadi juga ke Jawa Timur. Bromo here I come.

Ditengah penerbangan aku mengambil sebuah majalah dikantong kursi. Majalah ini selalu menjadi favorite dalam penerbangan karena penuh informasi destinasi wisata alam. Di bagian kolom zodiac Capricorn tertulis “Mencari pengalam baru itu penting. Jika merasa jenuh dengan apa yang sedang anda kerjaan saat ini, cobalah mencari kegiatan baru.” Ahh… Pertanda...

Selama 3 hari menunaikan pekerjaan visit kantor cabang di Surabaya, Gresik dan Pasuran. Pengalaman menarik cukup banyak walau singkat, sebelumnya perjalanan dinas ini dimulai dengan tidak membawa tripod berat untuk kamera DSLR yang akhirnya akan kusesali. Timbulnya kenangan manis selama masa kuliah teringat dulu sering seliweran naik sepeda motor di jalan raya Surabaya. .... Surabaya oh Surabaya.... Menemui team kerja baru dan menjadi sahabat. Ada juga pengalaman ngeselin di bentak satpam di tempat bermain billyard.




Awal mula hendak ke desa Wonokitri berbekal informasi dari seorang kenalan tour guide Bromo. Namun perjalanan kami ke Bromo start dari Pasuruan melalui Probolinggo dan tidak melewati desa Wonokitri. Kami memilih melewati Probolinggo karena menurut rekan kerja jalur Wonokitri lebih terjal.


Selama perjalan kami sempatkan untuk makan durian dan makan di warung rawon Nguling. Katanya warung rawon Nguling ini terkenal dan banyak pejabat sering makan. Dan memang ternyata enak juga. Mantab dan maknyusss.


Pencinta durian

Rawon Nguling

Perjalanan sudah mulai memasuki kawasan pegunungan dan jalanan aspal sudah mulai meliuk liuk naik mendaki bukit. Suhu udara sudah mulai turun. Tepat pukul 00:00 kami tiba di depan penginapan Cemara Indah Hotel yang keberadaannya persis dipinggir kawah. Aplikasi suhu udara di handphone menunjukan suhu diwilayah ini 16 derajat celcius.


Seperti biasa tempat wisata pasti banyak penduduk lokal yang menawarkan penginapan dan kebutuhan lainnya. Ada mas yang nawari topi hangat, syall dan sarung tangan. Ada juga yang nawarin penginapan, nawari ojek dan nawarin jeep. Tapi ini nawarinnya di tengah malam itu yang agak luar biasa. Jadi anda yang kurang siap perlengkapan menghadapi dinginnya suhu Udara tidak perlu khawatir. karena sampe malampun ada yang nawarin.


Lokasi sekitar Bromo yang instagramable yang sempat aku kunjungi disini adalah:

1. Love hill.

2. Pura Luhur Poten

3. Kawah Bromo

4. Pasir berbisik

5. Bukit Teletubies.

6. Danau Ranu Pani.



Pukul 03:30 pagi perjalanan dengan mas ojek di mulai memasuki gapura menuju wisata taman gunung Bromo. Langsung menuruni dari pinggiran gunung menuju padang pasir yang ada dibawah kaki gunung. Tujuan utama saat itu adalah bukit cinta kemudian ke King Kong hill.


Begitu banyak bintang bertaburan dan terlihat jelas sekali dengan mata telanjang. Indah sungguh indah...

1. Love Hill

Suhu udara semakin menusuk tulang, entah berapa derajat yang pasti lebih dingin daripada semalam. Perjalanan gelap sekali, maklumlah masih pukul sekitar jam 04:00 bulan pun tidak ada. Hanya jutaan bintang bertaburan di atas langit. Suasana langit cerah. Puji Tuhan.

Kupikir hanya aku saja yang sudah mulai bergerak menuju bukit cinta. Ternyata sudah banyak puluhan atau ratusan orang berderet bergerak perlahan karena medan cukup berat meliuk liuk dan padang pasir yang asyik juga buat offroader. Lampu kendaraan Jeep dan sepeda motor berbaris tidak mau kalah dengan keindahan bintang di langit.


Tiba di bukit cinta, tertera tulisan Love Hill. Tempatnya emang romatis. Tapi aku harus sedikit berjalan kaki dan mendaki sekitar 50 meter. Suhu sangat dingin dan nafas tersengal sengal dan mengeluarkan uap embun.



Pukul 05:00 pagi warna langit sudah mulai berubah warna sangat kontras dan indah sekali nan eksotis. Kegelapan sudah mulai menjadi terang dengan sinar matahari berwarna kuning keemasan.


Disinilah penyesalan kenapa tidak membawa tripod. Karena untuk memotret yang pencahayaan yang masih kurang harus pakai long shutter speed dan membutuhkan tripod. Akhirnya hanya bias pakai ISO tinggi dan hasilnya sudah pasti noise. 

Tepat pukul 05:30 Sang Surya benar benar mulai menampakan dirinya dan menerangi lokasi wisata gunung Bromo. Ku habiskan waktu sekitar 1 jam di bukit cinta ini untuk memotret keindahan alamnya.

Pukul 06:30 kami mulai bergerak untuk pindah lokasi ke 2 yaitu King Kong Hill. Namun ditengah perjalanan sungguh tidak terduga. Sangat macet sampai tidak bisa bergerak karena kepadatan mobil Jeep. Aku agak kecewa karena akhirnya aku memutuskan batal ke King Kong Hill khawatir habis waktu menunggu kemacetan.

Para travelers next time anda ke Bromo. Sebaiknya ke King Kong hill terlebih dahulu. Karena menurut info King Kong hill terbaik viewnya.


Ada juga para travelers yang rela membantu memotret diriku.

Sekilas info tentang gunung Bromo.

Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu) atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama", adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Ia mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. (sumber: wikipedia)


Tampak gunung Batok dengan ketinggian 2.440 meter dpl membelakangi kawah Bromo yang masih mengeluarkan asap vulcanik dan sebelah kanan belakang megah berdiri gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676M dpl.

Matahari terbit dibawah awal tebal. Kabut masih sebagian menyelimuti di kaki gunung.

Gunung Arjuna nampak dari kejauhan, disebelah barat. ketinggian 3.339 m dpl

Benteng kokoh Kaldera mengelilingi lembah padang savana.

2. Kawah Bromo

Kembali ke gurun pasir perjalanan menurun tajam. Pemandangan eksostis, tidak setiap hari melihat pemandangan seperti ini. Siapapun yang melihat pasti merasa takjub. Sambil ngobrol tentang asal usul masing masing. Ternyata masnya orang asli di Bromo dan termasuk suku Tenger. Mata pencahariannya sehari hari adalah tukang ojek. Kalau hari biasa bisa tidak dapat pemasukan tetapi kalau Sabtu dan Minggu bisa dapat 400.000 sampai 600.000. "menang banyak" dalam hati gue.


Tiba di kaki kawah dengan 250 anak tangga menuju kawahnya yang masih akti mengeluarkan asap belerang. Ah aku pikir aku tak perlu naik, karena aku pasti kelelahan harus naik lagi hahaha. Lagi pula aku sudah pernah naik ke pinggir kawah itu. Menyempatkan diri untuk minum kopi hangat dari pedangang sambil memotret keindahan sekitarnya.

memiliki 250 anak tangga dan sudut kemiringan 45 derajat.

3. Pura Luhur Poten

Pura Luhur Poten berdiri tahun 2000. Pura ini menjadi tempat pemujaan Dewa Brohmo (Dewa Brahma), yang menjadi manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Sang Pencipta.

Pura Luhur Poten. Satu satunya bangunan yang ada di bawah kaki gunung Bromo.

Setelah bertanya tanya di kawasan wisata gunung Bromo yang hanya boleh masuk adalah mobil 4x4 koperasi khusus angkutan touris dan sepeda motor umum. Karena dikhawatirkan mobil umum tidak kuat menanjak dan memang sangat beresiko sekali. Sepeda motorpun harus benar benar sangat fit karena pas tanjakan ke bukit cinta terlihat beberapa sepeda motor juga ada yang tidak kuat nanjak.

Melihat mobil mobil tua 4x4 menurutku juga keren dan asyik jadi sambil dibonceng sama mas ojek aku coba memotret beberapa mobil. Debu pasir ngebul memajang dari belakang mengikuti mobil Jeep melaju menambah dramatis aksinya.



Deburan ombak berganti pasir, landcruiser tua tetap gagah melaju kencang.

4. Pasir Berbisik

Pasir berbisik atau kerennya whispering sand, sesampainya disana terhampar luas pasir dengan deru angin seolah berbisik. Dilokasi ini tadinya tidak ngeh kalau ada yang unik dan menarik. Yah ada sepasang batu yang saling berhadapan. Kalau dilihat sepintas tidak ada apa apanya. Tetapi kalau dilihat dari sudut tertentu akan nampak seperti dua ekor singa yang saling berhadapan.

Batu berbentuk singa duduk yang unik.
Dibantu touris untuk selfi di batu mirip singa.

Awan tebal menyentuh lembut padang pasir.

5. Bukit Teletubies

Rombongan Jeep menuju bukit Teletubies.

Hamparan rumput hijau yang pendek pendek seperti karpet permadani hijau menutupi seluruh bukit bukit. Benar benar mirip di film Teletubies. Tapi bedanya ini sangat luas dan wow. Kenapa disebut bukit Teletubies? yah karena buat yang pernah nonton serial tv film anak anak judulnya Teletubies yah memang mirip banget.

Hamparan rumput savana.

Terlihat ibu dan anaknya sedang mengambil rumput, info dari tukang ojek rumputnya untuk pakan kuda.

6. Danau Ranu Pani

Perjalanan ke danau Ranu Pani cukup jauh sekitar 30 menit dari kawah Bromo ke arah Timur. Asyik sekali naik sepeda motor, kebayang kalau naik motor trail sendiri pasti lebih asyik. Rutenya ke danau Ranu Pani melalui Pasir Berbisik, kemudian melalui bukit Teletubies dan naik ke atas menanjak menuju jalan aspal ke perbatasan dengan Malang. Puncak gunung Semeru mulai mendekat, memang rutenya adalah mendekati gunung Semeru. Tetapi saat itu pukul 08:30 awan putih sudah mulai bergumpal gumpal menutupi gunung Semeru. yang masih terlihat hanyalah bagian barat yaitu Bromo.

Sesampai di danau Ranu Pani, terdapat rumah yang menjadi posko pendaftaran untuk mendaki ke gunung Semeru dan banyak muda mudi yang menggendong tas ransel camping.

Walaupun danaunya tidak seberapa besar tapi aku cukup puas karena pemandangannya tetap indah. Jalan setapak, pohon pohon pinus tinggi menjulang dan dibawahnya terdapat banyak tumbuhan yang memiliki bunga putih. Setelah aku tanya mbah Googgle bunga apa itu ternyata bunga Calla Lily yang artinya Asmaraku. Halah halah mbah Googgle alay lebay juga ternyata. Puas menikmati keindahan danau Ranu Pani sekitar 1 jam.

Pukul 10:30 ku akhiri petualangan di kawasan wisata gunung Bromo, karena aku masih memikirkan bagaimana kembali ke Tangerang. Apakah harus lewat Malang ataukah lewat Surabaya lagi?. Ah... makan dulu, mandi air hangat. Sambil nunggu mas ojek yang mau anterin ke terminal bus di Probolinggo. Aku searching tiket pesawat terbang. Keputusan adalah ke Surabaya lagi karena murah tiketnya untuk penerbangan Surabaya ke Jakarta pukul 18:00. Dan ongkos buss hanya 30.000. Masih sempatlah tiba diterminal bus estimasi 45 menit. Dan perjalanan bus dari Probolinggo ke Surabaya 2 jam.

Kupikir petualangan yang heboh sudah habis. Ternyata turun dari Bromo ke terminal bus hujan lebat. Sesuai prediksi sang ojek aku dipinjamkan jas hujan lengkap. Tetapi tetap saja sepatu, kaos kaki basah kuyup. Dan parahnya kamera DSLRku pun basahhhh....aaaahhh tidak...

Duduk di kursi paling depan persis dibelakang supir bus. Buru buru aku melepas baterai kamera. Sepatu basah kuyup. ah sudah lah biarkan mengering sendiri.


Probolinggo - Surabaya Rp.30.000 doang...

Tiba di terminal Bungurasih dengan hujan masih deras, aku harus naik taxi lagi ke bandara Juanda. tepat 100.000 dengan tips 10.000. sampai di bandara pukul 16:00 masih sempat check in dan makan siang yang telat. Soto Madura aduhai enak sekali. Terkenang masa lalu saat masih kuliah di Surabaya sering makan soto Madura. Sungguh menggugah memori rasa sotonya. ahaaaayyyyy...



Terdengan suara merdu tapi menyebalkan di pengeras suara mengumumkan penerbangan di tunda. Sampai 2 kali penundaan. Ah... memang maskapai ini sudah terkenal dengan leletnya. Sudah bertahun tahun jadi tidak heran lagi. Pukul 21:00 Akhirnya cerita ini harus kututup dengan pengumuman terakhir bahwa penumpang harus boarding. Pulang kembali ke Tangerang. Home Sweet Home.


Sebenarnya masih banyak spot yang belum aku sebutkan,karena rindu keluarga.

1. Danau Ranu Kombolo.

2. King Kong Hill.

3. Puncak B29

Dan lain lain. Yah mungkin lain kali.



See you next trips.

Linardy


Untuk melihat gambar gunung Bromo dengan kualitas photo lebih besar klik disini:

https://flic.kr/s/aHsmxNfvz3

Untuk melihat gambar mobil 4x4 beraksi dengan kualitas photo lebih besar klik disni:

https://flic.kr/s/aHsmsZpWMm


Berikut video cuplikan di Bromo





52 tampilan2 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page