top of page
  • Gambar penulisLinardy

Touring "Tangerang - Puncak" Ala Balap Liar.

Diperbarui: 6 Mei 2019


Let's Ride.

Berawal dari hanya sekedar ingin ganti striping motor di kios penjual skotlet sederhana di dekat rumah dan beberapa kali mampir untuk mencari stiker stiker untuk di tempelin di motor. Akhirnya jadi kenal dan jadi kawan dengan pemilik kios dan beberapa pelanggannya.


Bolak balik ngomongin yuk touring yuk touring tapi gak jadi jadi yah maklum namanya juga geng takut air wkwkwk. Ada aer dikit selow, kalau bisa cari jalan lain wkwkw.


Geng Takut Air Wajar takut sama yang becek becek. Karena takut motornya kotor yang saban hari di lap dan di elus elus.




Beberapa member geng motor takut air. Sedang selfi di motor masing masing.
Persahabatan itu tidak kenal suku, bangsa, ras, warna kulit, usia, tingkat ekonomi, pendidikan dan lain lainnya. Persahabatan itu murni, tulus dan solidaritas.


Tapi akhirnya hanya 3 orang saja termasuk aku yang emang dah napsu mau touring. Akhirnya deal kita touring ke puncak.

Pagi pagi jam 06:30 kita sudah ngumpul dan mulai bergerak sekitar jam 06:45. Itu juga sudah molor 30 menit. Maklumlah malamnya begadang melulu di computer.


Sarapan pagi di perisirahatan pertama. Lontong sayur.

Menuju Puncak – kearah kebun raya taman cibodas. Perjalanan sudah mulai asyik nanjak dan menurun serta tikungan tikungan yang memang mengundang rider untuk menggeber dan nikung sambil rebahan ala motogp. Kami memang semua tidak pernah riding di area ini jadi beberapa kali kami semua hampir naas karena turunan dan tikungan membuat kami rem mendadak melambat sampai ban belakang harus terseret ngesot kanan kiri dengan mengeluarkan suara ciiit ciiiit ciiiit (bukan suara tikus yah). Waduh ampun mana di depan langsung jurang terjal. Untung selamat (bukan iklan, kalau angkatan jadul pasti tahu iklan apa yang dimaksud hahaha)


Hampir naas karena geber gas terus dan buta akan trek, gak heran pembalap moto gp saja ada free practise untuk mengenal trek sirkuit.

Dan sampai ke di perhentian peristirahatan vila sederhana di dekat kebun raya cibodas. Kami istirahat untuk ngopi dan makan siang 2 jam karena memang sudah pegel pegel sambil cerita kembali pengalaman hampir naas. Kita riding termasuk kencang karena mengejar waktu dan tergoda oleh trek yang asyik.



Ternyata di lokasi perisitarahat kami adalah titik awal para pendaki gunung memarkirkan kendaraannya dan mulai mendaki gunung gede dan gunung pangrango. Wow asyik juga yah. Kepingin juga sih bisa mendaki gunung yang tinggi suatu saat.




Warung ibu penjual kopi punya vila dibelakangnya dengan harga beberapa puluh ribu rupiah boleh istirahat berjam jam. Kalau gak salah dan gak lupa kami saat itu gratis.

Melanjutkan perjalanan kami tidak tahu mau kemana. Hadehhh.. akhirnya kami mengarah ke taman bunga nusantara. Ok lah aku setuju saja karena tidak tahu tempat apa sih itu. Sesampai dilokasi ternyata juga tidak bisa masuk motor dan harus parkir. Hadeh malas amat deh harus turun dari motor. Lagian koq ketaman ketaman Bunga sih kita para lelaki sejati hahahaha woi… yang benar aja broerrr.. masak ketaman bunga.


Akhirnya kami tidak jadi mampir dan lanjut ke arah pulang tapi kali ini memutar melalui jonggol. Aku mah hayuk saja. Dan disinilah moment yang paling mengasikan. Bagaimana tidak asyik perjalanan sudah mulai sepi, aspal cukup halus, pemandangan sudah mulai pedesaan dan Kami bisa menggeber gas. Sampai akhirnya memasuki kawasan hutan pohon sawit perjalanan makin asyik karena trek halus sepi dan banyak tikungan sesekali pemandangan berubah menjadi pemandangan bukit bukit dan hutan. Berhubung aku menjadi cameramen mau tidak mau terus ngekor alias gak bisa mendahului dan gak bisa lebih kencang. Karena sudah tidak tahan sesekali aku ngegas untuk mendahului kawan di urutan nomor 2. kembali selow lagi menjadi nomor 3 agar kedua teman bisa masuk di video.


Rute trek sudah mulai sepi dan mengasyikan buat cornering.

Bukit dan pegunungan mulai terlihat. Indahnya inilah kenapa touring itu menyenangkan.

Selalu di belakang jadi kameramen.

Wuidihhh pembalap motor gp beraksi di tikungan.

Lagi lagi ada tetapinya sayang sungguh sayang baterai kamera action di tengah ke asyikan sudah habis. Aku tidak punya baterai cadangan. Mau tidak mau kami tidak ada rekaman selanjutnya. Padahal di trek kebun sawit kami berpas pasan dengan ular yang melintas.


Ketiga kali kami beristirahat untuk ngopi karena hari sudah mulai sore sekitar jam 2an. Sepanjang jalan kami lebih gila lagi menggeber motor dari pada sebelum sebelumnya. Pantat dan pundak bener bener pegel buanget dan kehausan.



Peristirahatan ke tiga. Ngopi dan kehausan. Pantat ancoor dan pundak pegel pegel.

Motor juga perlu didinginkan karena di geber terus.



Setelah Istiarahat selama satu jam kami melanjutkan menggeber gas dengan suara yang sangat berisik kearah jonggol – cileungsi – cibubur – sampai masuk ke Jakarta selatan. Memasuki Jakarta selatan ke arah Jakarta barat hehehe ini kita lebih gila lagi di dalam kota. Motor kita boleh 150cc tapi berisiknya heh… ngalahin moge beneran. Aku saja yang pakai helm fullface sampai kemeng kuping (kuping sampai budek) Selama perjalanan ini sayang kami tidak ada rekaman karena touringnya bukan lagi kaya touring tapi sudah kayak balapan liar.


berikut ini video lengkap touring yang sempat terekam.


Akhirnya kamipun sampai di dekat di lokasi tempat tinggal dan berpisah sebentar lalu langsung kerumah masing masing saat itu sudah sekitar jam 21:00. Wow tidak disangka seumur ini masih kuat dan masih bisa menyamai yang jauh lebih muda. Jadi total perjalanan kami adalah sekitar 11 jam dengan jarak tempuh 273km


Pantat masih cenut cenut dan pundak hadehh… jera??? Oh tidak. Seru? oh yes!!! Touring lagi? Ok atur waktu broer!


Pengalaman yang perlu dicatat :

1. Punya baterai camera action cadangan - done.

2. Bawa memori card cadangan - done.

3. Tidak kebut kebutan di trek yang tidak dikenal - gak bakal. Pasti ngegeber terus.

4. Rider lain harus punya camera action juga - harus nih!!!

5. Tentukan rute, destinasi dan cari info - harus juga nih!

6. Safety gear harus di tingkatkan - selowlah tergantung budget.


See you next tour

Linardy




















35 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page